FOTOGRAFI SEBAGAI SEBUAH KARYA SENI DAN EKSPRESI DIRI
Assalamualaikum Wr.Wb
Pada artikel kali ini saya akan mengkaji mengenai fotografi, pada kesempatan kali ini saya membahas fotografi sebagai sebuah karya seni dan ekspresi diri, yang mana akan menganalisis fotografi sebagai seni yang terus berkembang beriringan dengan teknologi dan fotografi sebagai media mengekspresikan diri baik dari sang fotografer maupun dari sisi objek yang difoto. Artikel ini saya tulis berdasarkan 3 jurnal yang akan saya cantumkan di bagian akhir.
APA ITU FOTOGRAFI?
Fotografi
berasal dari kata Yunani “photos” untuk cahaya dan “grafo” untuk melukis. Oleh
karena itu, konsep fotografi adalah proses melukis dengan menggunakan cahaya.
Proses pengambilan foto memanfaatkan pantulan cahaya yang mengenai subjek lalu
diterima oleh sensor pada kamera. Fotografi mulai dikenal pada tahun 1800-an
tepatnya pada tahun 1839. Pada saat itu Prancis resmi menyatakan bahwa
fotografi sebagai perkembangan teknologi.
Fotografi
memiliki fungsi sebagai seni dan media untuk mengkomunikasikan apa yang ingin
disampaikan sang fotografer juga untuk mengabadikan setiap momen dalam
kehidupan.
Fotografi
adalah sebuah seni melukis dengan cahaya, disebut melukis dengan
cahaya karena foto bekerja seperti mata manusia yang membutuhkan cahaya. Untuk
bisa menciptakan sebuah foto diperlukan cahaya yang mana cahaya itu akan
ditangkap oleh kamera dan hasilnya bisa muncul di layar. Proses “melukis”
cahaya atau memotret ini lah yang menjadi seni dalam fotografi itu, karena
dalam prosesnya kita diharuskan untuk peka terhadap sekitar, cahaya, dan banyak
hal lainnya untuk bisa mendapatkan hasil foto yang “hidup”.
Seni
fotografi berbeda dengan seni lukisan terutama lukisan – lukisan abstrak yang
hanya segelintir orang saja yang bisa menikmati atau mengerti dengan apa yang
diciptakan oleh seniman. Seni fotografi memiliki cakupan penikmat yang jauh
lebih luas dan lebih umum sehingga lebih banyak orang yang bisa menikmati dan
mengerti dengan apa yang disampaikan oleh sang pembuat seni, dalam hal ini
pembuat seni disebut sebagai fotografer. Seni fotografi adalah sebuah foto bisa
“hidup” dan seakan bercerita tentang suatu peristiwa yang di abadikan pada foto
tersebut, hal ini yang membuat seni fotografi lebih mudah diterima jika
dibandingkan seni lukisan (terutama lukisan abstrak).
Fotografi
seakan mampu menggantikan peran lukisan sebagai sebuah seni representasi karena
hasil yang dihasilkan kamera saat itu mirip atau menyerupai lukisan. Dari
perkembangan fotografi, terlihat bahwa fotografi berusaha masuk dalam kategori
seni visual yang mampu merepresentasikan keindahan secara sempurna bak sebuah
lukisan, bahkan sudah melampaui lukisan dalam hal fungsi.
Seiring
berkembangnya zaman dan teknologi, fotografi juga terus berkembang disertai
alat – alat pendukungnya yang semakin canggih sejalan dengan perkembangan
teknologi, namun juga tidak jarang terdapat beberapa hal diantara fotografi dan
teknologi yang kehadirannya justru menjadi kelemahan satu sama lain.
(Andreas Arie Susanto,
Sanggahan terhadap serutin bahwa Foto bukan seni), Seni dan teknologi diibaratkan sebagai dua
sisi, dua muka dalam sebuah koin. Walaupun sama – sama merupakan hasil olah
karya manusia, namun berbeda dalam pandangan dan tidak jarang kehadiran satu
sama lain justru saling melemahkan. Keduanya merupakan hasil ekstensifikasi
pemikiran manusia, seni sabagai hasil olah karsa manusia dan teknologi sebagai
sebuah olah karya manusia, ebagai bentuk pengeksplorasian perasaan manusia.
Seni menyangkut nilai yang terkandung dalam wujud, bentuk, sesuatu yang dapat
diindera manusia.
Perkembangan zaman tidak bisa dipisahkan dalam kemajuan teknologi dan dunia industri. Menjadi sebuah tantangan dan sekaligus tuntutan bagi masyarakat terutama kalangan generasi muda untuk terus berupaya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Salah satunya di bidang seni, khususnya fotografi. Bidang fotografi tidak hanya sebatas mengenal kamera sebagai alat, melainkan perlunya peningkatan dan pengembangan kreatifitas serta peningkatan pemahaman dalam ilmu mengenai fotografi agar fotografi bisa terus berkembang dan berjalan lurus dengan perkembangan teknologi saat ini.
Fotografi itu sangat kompleks, dalam penilaian sebuah karya seni dalam hal ini seni fotografi, ada unsur yang tidak akan bisa dilepaskan, yakni tentang kompleksitas dalam karya seni tersebut. Karya seni fotografi tidak bisa terlalu sederhana karena terkadang jika karya seni terlalu sederhana dianggap kurang menyampaikan nilai seni itu sendiri di dalam karyanya (fotonya). Dalam suatu karya foto terdapat unsur – unsur yang itu semua berperan untuk menyampaikan nilai dan makna dari sebuah karya seni, seperti permainan sudut pandang, cahaya, dan komposisi yang itu semua untuk menghasilkan sebuah karya yang “hidup” untuk keberhasilan menyampaikan nilai sebuah karya seni.
Fotografi memberikan sesuatu yang lebih luas dan kompleks dari yang bisa diberikan oleh mata manusia, lebih dari yang bisa kita pandang. Pendapat ini datang dari Joel Snyder dan Neil Walsh Allen, sebuah foto memperlihatkan sebuah objek pada momen tertentu dalam waktu (Levinson, 2003: 618). Kedua orang ini menggunakan peran interpretasi yang dilakukan fotografer dalam pembuatan sebuah foto. Kamera memang menunjukkan objek yang ingin dipotret, tetapi fotografer mampu untuk memilih objek yang akan dipotret, serta cara memotretnya, yang nantinya akan merepresentasikan pemikiran fotografer atau yang selanjutnya akan dibahas pada bagian “mengekspresikan diri”.
Fotografi sebagai media mengekspresikan diri, fotografi adalah satu dari banyaknya alat untuk berkomunikasi yang berisi pesan – pesan visual. Fotografi dapat menyampaikan pesan dengan menghadirkan ekspresi didalamnya, ekspresi merupakan ungkapan batin, gagasan atau perasaan seorang seniman (fotografer). Seorang fotografer dapat membuat sebuah karya berdasarkan ciri khas yang dimilikinya, sehingga karya seni yang diciptakan bisa menjadi bentuk identitas diri atau sebuah bentuk untuk mengekspresikan diri. Fotografi bukan hanya digunakan sebagai penyampai pesan namun juga sebagai ekspresi diri. Melalui fotografi yang ekspresif kita bisa menciptakan karya dan menyampaikan cerita yang kita tuangkan kedalam visual pada sebuah foto. Dan dengan ekspresi kita bisa mengungkap pesan dan perasaan kepada orang lain, bukan hanya pesan dan perasaan diri kita namun juga bisa menyampaikan pesan dan perasaan yang dirasakan orang lain yang ditujukan untuk orang banyak.
Dalam menciptakan foto yang dapat mengekspresikan diri terdapat beberapa metode dan proses yang kreatif, hal ini untuk menciptakan karya fotografi dengan visual yang indah serta untuk mendapatkan foto yang memiliki cerita didalamnya. Setiap fotografer memiliki proses yang berbeda, tergantung alat yang digunakan, cerita dan apa yang akan di ekspresikannya.
Seiring berkembangnya teknologi, fotografi ikut berkembang pesat. Semua orang bisa dengan mudah mengakses dan mempelajari tentang fotografi bahkan dengan mudah menciptakan karya seni atau bahkan mengekspresikan diri melalui sebuah foto. Penciptaan karya fotografi bisa didasarkan berbagai kepentingan dengan menyebutnya sebagai sebuah medium “penyampai pesan” bagi tujuan tertentu yang dituju. Soedjono menjelaskan hal tersebut dalam bukunya yang berjudul Potpourri (27), karya fotografi di samping kediriannya yang mandiri juga di manfaatkan bagi memenuhi fungsi tertentu.
Sebuah karya fotografi yang dirancang dengan konsep tertentu dengan memilih objek foto yang terpilih dan yang diproses dan dihadirkan bagi kepentingan si pemotretnya sebagai luapan ekspresi artistik dirinya, maka karya tersebut bisa menjadi sebuah karya fotografi ekspresi. Karya foto dimaknakan sebagai suatu medium ekspresi yang menampilkan jati diri si pemotretnya dalam proses berkesenian penciptaan karya fotografi seni (Sari, 2018).
Fotografi ekpresi menekankan aspek seni, kreativitas, dan inovasi yang berorentasi pada ekspresi pribadi pencipta. Fotografi ekspresi digunakan untuk berolah kreatif bagi para fotografer yang ingin menaruh gaya, jati diri, menjadi ciri pribadinya dengan menampilkan ekspresinya dalam dunia fotografi. Sebuah karya dirancang dengan konsep tertentu dengan memilih objek foto yang terpilih dan yang diproses untuk kepentingan si pemotret sebagai luapan ekspresi. (Soedjono 27).
KESIMPULAN
Kesimpulan setelah menganalisis
berbagai jurnal yang berkaitan dengan judul yang saya bawa yaitu. Fotografi
adalah sebuah seni yang sangat luas khalayaknya. Fotografi bukan hanya sekedar
foto biasa, bukan hanya sekedar menyimpan kenangan biasa, namun lebih daripada
itu fotografi adalah sebuah seni dan alat untuk menyampaikan pesan serta
perasaan, dengan kompleksitasnya fotografi bisa menyampaikan ekspresi dengan
sangat dalam.
Fotografi harus terus berkembang
seiring majunya teknologi. Antara fotografi dan teknologi harus saling
menguntungkan bukan untuk menjatuhkan satu sama lain, karena antara fotografi
dan teknologi sejatinya keduanya bisa saling beriringan untuk menciptakan
sebuah karya seni yang lebih berarti.
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.isi.ac.id/index.php/JOUSA/article/download/1484/466
https://media.neliti.com/media/publications/383687-none-58964fe1.pdf
https://imaji.ikj.ac.id/index.php/IMAJI/article/download/112/105
Komentar
Posting Komentar