Analisis Semiotika pada foto "The Vulture and the Little Girl" karya Kevin Carter
Foto berjudul “The Vulture and the Little Girl” yang diambil oleh fotografer bernama Kevin Carter pada tahun 1993, foto ini berlokasi di Sudan Selatan. Foto ini menjadi salah satu foto ikonik dalam sejarah foto jurnalisme. Foto ini menggambarkan sebuah adegan yang menyayat hati, di mana seorang gadis kecil yang kurus dan kelaparan sedang tersungkur di tanah sedangkan dibelakangnya terdapat seekor burung pemakan bangkai tengah menunggu sang gadis untuk dijadikan santapannya. Foto ini menjadi simbol krisis kelaparan dan penderitaan yang sedang terjadi di wilayah tersebut, Sudan Selatan.
Pendahuluan
Foto
"The Vulture and the Little Girl" karya Kevin Carter adalah salah
satu karya ikonik dalam sejarah fotografi jurnalisme yang menyentuh hati banyak
orang di seluruh dunia. foto ini menangkap momen dramatis dari krisis
kemanusiaan di Sudan Selatan pada tahun 1993. Dengan latar belakang konflik
bersenjata dan kelaparan yang melanda wilayah tersebut, Kevin Carter berhasil
menangkap esensi penderitaan manusia melalui karyanya..
Namun
foto yang ikonik ini juga tidak lepas dari berbagai perdebatan, terlebih perdebatan
mengenai etika dalam foto jurnalisme yang berakhir menjadi tekanan kepada sang
fotografer yaitu Kevin Carter. Foto ini memang terkenal dan membawa nama Kevin
Carter menjadi besar, namun juga diiringi dengan kontroversi yang juga menekan
Kevin Carter.
Kajian ini akan berisi analisis tentang foto berjudul “The Vulture and the Little Girl” yang diambil oleh Kevin Carter. Bukan hanya membahas tanda “semiotika” pada foto tersebut, namun membahas latar belakang yang situasi dan kondisi di Sudan Selatan yang akhirnya bisa tercipta foto yang ikonik dan juga membahas kontroversi yang terjadi setelah pengambilan foto.
Latar Belakang
Pada
awal tahun 1990-an Sudan Selatan dilanda oleh konflik bersenjata yang
mengakibatkan salah satu peristiwa krisis kemanusiaan yang sangat buruk bahkan menjadi
salah satu yang terburuk di dunia. Perang saudara, kelaparan, dan penyakit menimbulkan
penderitaan yang mendalam bagi penduduk setempat, bukan hanya orang dewasa,
anak-anak pun terkena dampaknya yang membuat banyak anak - anak kekurangan gizi
dan tak jarang ada anak - anak yang mati kelaparan selama konflik yang terjadi.
Banyak
jurnalis yang datang ke Afrika Selatan tepatnya Sudan Selatan untuk meliput suasana
dan konflik yang sedang terjadi disana. Kevin Carter adalah salah satu dari
banyak jurnalis yang menyaksikan penderitaan yang melanda Sudan Selatan. Pada
tahun 1993, saat sedang meliput konflik di Sudan Selatan untuk agensi berita
internasional, Kevin Carter mengabadikan momen yang akan dikenang dan abadi
sepanjang sejarah foto jurnalistik.
Pada
suatu hari di dekat desa Ayod, Sudan Selatan, Kevin Carter tengah istirahat di
‘feeding centre’ atau tempat pembagian makanan, yang didirikan oleh pihak
United Nations. Saat tengah beristirahat, dia melihat sesosok anak kecil yang
tengah menunduk di jalanan yang menarik perhatiannya untuk diabadikan dengan
kameranya. Anak perempuan itu memiliki
badan yang sangat kurus dan dia menderita kelaparan yang sangat ekstrem hingga
tubuhnya tak bisa lagi bergerak. Tak jauh dari sana, Carter melihat adanya
burung pemakan bangkai yang bersiap memakan daging dari tubuh gadis malang
tersebut. Kevin Carter yang merupakan fotografer segera menyadari potensi
dramatis dari momen tersebut dan mengambil foto itu.
Foto
yang kemudian diberi judul “The Vulture and the Little Girl” itu segera menarik
perhatian dunia. Media berita internasional dengan cepat menyebarkan foto
tersebut dan membawa orang – orang tersadar akan krisis kemanusiaan yang sedang
terjadi di Sudan Selatan dan segera membawa krisis ini ke tingkat global.
Namun
meskipun foto tersebut berhasil membuka mata dunia global akan krisis
kemanusiaan yang terjadi di Sudan Selatan, foto tersebut juga memicu berbagai
reaksi dan kontroversi. Beberapa orang memuji kekuatan visualnya dalam menggambarkan
penderitaan manusia dan kejamnya kondisi akibat konflik yang terjadi, sementara
yang lain mengkritik Kevin Carter karena tidak memberikan bantuan langsung kepada
gadis kecil tersebut setelah ia mengambil foto tersebut.
Karena
kritikan dari banyak orang, membuat Kevin Carter merasa terpojokkan dan
membuatnya mengalami depresi. Kevin Carter akhirnya memutuskan untuk bunuh
diri, empat bulan setelah ia mendapatkan penghargaan untuk hasil fotonya ini.
Carter meninggal di tahun 1994, pada usia 33 tahun. Di surat terakhir yang
ditulis Carter. Ia meminta maaf, karena telah memutuskan untuk bunuh diri. Dia
merasa dihantui dengan bayangan tentang pembunuhan, mayat, kemarahan, hingga
rasa sakit dari para anak-anak yang terluka dan kelaparan.
Terlepas
dari kontroversi dan pertanyaan mengenai etika yang mengelilingi foto tersebut,
“The Vulture and the Little Girl” tetap menjadi salah satu foto paling ikonik
yang ada dalam sejarah foto jurnalisme. Kevin Carter menyajikan tantangan moral
tentang peran dan tanggung jawab seorang fotografer jurnalistik dalam situasi
krisis kemanusiaan, dan sambil terus mengingatkan kepada banyak orang akan
penderitaan yang dialami oleh jutaan orang yang terjebak dalam konflik yang
menyebabkan krisis kemanusiaan.
Apabila
dibahas secara etimologis, kata “semiotik” ini berasal dari Bahasa Yunani,
yakni “simeon” yang berarti tanda. Sementara itu, kata “semiotika” juga dapat
merupakan penurunan kata Bahasa Inggris, yakni “semiotics”. Nama lain dari
semiotika adalah semiology. Kemudian, apabila dikaji secara terminologis,
semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tanda. Tanda itu
sendiri dianggap sebagai suatu dasar konvensi sosial dan memiliki sesuatu
(makna) tertentu. Menurut Tinarbuko (2008), semiotika adalah ilmu yang
mempelajari tentang tanda supaya dapat mengetahui bagaimana tanda tersebut
berfungsi dan menghasilkan suatu makna. Sementara itu, menurut Christomy dan
Yuwono (2004), berpendapat bahwa semiotika adalah studi tentang tanda-tanda
(sign), fungsi tanda, dan produksi tanda.
Analisis Semiotika pada foto “The Vulture and the Little Girl”
Foto
berjudul "The Vulture and the Little Girl" membuka pemahaman yang
dalam tentang bagaimana tanda-tanda visual dalam gambar tersebut membawa makna
yang kompleks. Foto tersebut mengandung banyak tanda dan makna yang sangat
mendalam tentang kemanusiaan dan “rasa”.
Tanda
Utama : Burung pemakan bangkai
yang posisinya berada dibelakang anak kecil yang sedang tersungkur tak berdaya
memiliki makna yang dapat diinterpretasikan sebagai kematian mengintai, hal itu
karena burung pemakan bangkai hanya datang untuk memakan bangkai dan anak kecil
yang berada dihadapannya sudah sangat lemah dan menuju kematian.
Konotasi
Budaya : Foto ini menggambarkan
krisis kemanusiaan yang sedang melanda Sudan Selatan pada tahun 1993. Foto ini
berhasil menggambarkan kondisi Sudan Selatan yang sedang mengalami kekurangan
pangan dan penderitaan manusia (anak – anak) yang disebabkan oleh kondisi
lingkungan yang keras.
Konotasi
Emosional : Burung pemakan bangkai yang
sedang mengintai di belakang anak kecil itu memicu emosi yang kompleks,
ketakutan, putus asa, dan kesedihan pada setiap orang yang melihat fotonya. Ini
menciptakan reaksi emosional yang kuat terhadap situasi yang sedang terjadi di Sudan
Selatan dan hal itu tergambarkan dengan sangat baik dalam foto tersebut.
Kesimpulan
Melalui
analisis semiotika terhadap foto yang berjudul "The Vulture and the Little
Girl" ini, kita dapat melihat bahwa foto tersebut mengandung banyak makna
yang kompleks dan mendalam seta tanda – tanda visual dalam foto tersebut dapat
berinteraksi kepada penonton untuk membentuk pesan yang kuat tentang
penderitaan dan harapan di tengah – tengah krisis kemanusiaan.
Komentar
Posting Komentar